Beranda | Artikel
Wasiat Kebaikan Untuk Para Penuntut Ilmu Agama
Kamis, 23 Juli 2020

Bersama Pemateri :
Ustadz Abdullah Taslim

Wasiat Kebaikan Untuk Para Penuntut Ilmu Agama adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Keutamaan dan Kemuliaan Ilmu. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Abdullah TaslimM.A. pada Kamis, 2 Dzulhijjah 1441 H / 23 Juli 2020 M.

Ceramah Agama Islam Tentang Wasiat Kebaikan Untuk Para Penuntut Ilmu Agama

Sekarang kita masuk العلم من علامات الإيمان (Ilmu adalah termasuk ciri-ciri iman yang benar di hati seorang manusia.) Halaman 79 pada kitab العلم : فضله وشرفه.

Dibawakan di sini hadits yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi dengan sanadnya sampai kepada sahabat yang mulia Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, bahwasanya beliau bersabda:

خَصْلَتَانِ لَا تَجْتَمِعَانِ فِي مُنَافِقٍ: حُسْنُ سَمْتٍ ، وَفِقْهٌ فِي دِينٍ

“Ada dua sifat yang tidak mungkin terkumpul pada diri seorang munafik: tingkah laku yang baik dan pemahaman agama yang benar.”

Dua ciri/sifat ini tidak mungkin terkumpul pada diri seorang munafik, yaitu tingkah laku yang baik dan pemahaman agama yang benar. Jadi ini merupakan persaksian dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bahwasanya pemahaman agama yang benar akan membawa kita kepada keimanan yang benar.

Ibnul Qayyim Rahimahullahu Ta’ala menjelaskan bahwa ini merupakan persaksian dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bahwa orang yang terkumpul pada dirinya dua ciri ini (tingkah lakunya baik dan pemahaman agamanya benar), maka berarti dia adalah orang yang beriman.

Hadits ini dijelaskan oleh sebagian dari para ulama bahwasannya ini adalah hadits yang  derajatnya hasan dan bisa dijadikan sebagai argumentasi. Yang jelas kandungannya merupakan persaksian dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bahwa orang yang terkumpul padanya dua ciri ini berarti dia adalah seorang yang beriman.

Dan sangat pantas hadits ini untuk dikatakan bahwa makna yang dikandungnya adalah benar. Karena tingkah laku atau akhlak yang baik dan pemahaman agama yang lurus adalah termasuk ciri-ciri keimanan yang paling khusus dari ciri-ciri keimanan. Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan mengumpulkan dua sifat mulia ini pada diri seorang munafik. Karena kemunafikan itu bertentangan dengan dua sifat ini sebagaimana dua sifat ini juga akan menolak kemunafikan.

Makanya ini jelas merupakan salah satu diantara bukti bahwa ilmu atau pemahaman agama yang benar itu akan membersihkan kotoran penyakit hati, menghilangkan kemunafikan, menghilangkan sebab-sebabnya yang menjadikan kita lemah iman, dangkal iman atau ragu terhadap keimanan. Ini menunjukkan bahwasanya ilmu agama merupakan sebab yang akan memperbaiki batin seorang hamba juga sebagaimana memperbaiki lahirnya. Ini jelas keutamaan ilmu yang sangat yang sangat mulia.

Segi 48 – Wasiat kebaikan dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam untuk para penuntut ilmu agama

Ibnul Qayyim Rahimahullah berakata bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memberikan wasiat kebaikan untuk para penuntut ilmu agama. Hal ini tidak lain dikarenakan keutamaan dan kemuliaan ilmu yang sedang mereka cari.

Makanya Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memberikan perhatian untuk menyampaikan wasiat kebaikan secara khusus untuk mereka. Imam At-Tirmidzi membawakan dengan sanadnya sampai kepada Abu Harun, dia berkata, “Kami datang menuntut ilmu kepada sahabat Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu ‘Anhu, maka beliau berkata, ‘Selamat datang dengan wasiatnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

إِنَّ النَّاسَ لَكُمْ تَبَعٌ ، وَإِنَّ رِجَالًا يَأْتُونَكُمْ مِنْ أَقْطَارِ الأَرَضِينَ يَتَفَقَّهُونَ فِي الدِّينِ ، فَإِذَا أَتَوْكُمْ فَاسْتَوْصُوا بِهِمْ خَيْرًا

“Sesungguhnya manusia akan mengikutimu, dan sesungguhnya akan ada beberapa orang yang akan mendatangi kalian dari berbagai macam punjuru dunia ini dengan tujuan untuk mempelajari ilmu agama. Maka jika mereka datang kepada kalian, berikanlah wasiat kebaikan untuk mereka.” (HR. Tirmidzi)

Yakni artinya menjaga mereka sebagik-baiknya, muliakan mereka, doakan kebaikan untuk mereka, ini menunjukkan perhatian kepada penuntut ilmu.

Meskipun hadits ini sangat lemah kedudukannya karena ada rawi yang bernama Abu Harun. Abu Harun Al-Abdi adalah rawi yang matruk, ditinggalkan riwayatnya karena kelemahan yang parah. Namun kandungan hadits ini secara ringkas disebutkan dalam riwayat lain dengan sanad yang shahih sebagaimana disebutkan dalam kitab Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah tulisan Syaikh Al-Albani Rahimahullahu Ta’ala.

Adapun hadits dari jalur lain yang sanadnya sampai kepada Abu Sa’id Radhiyallahu Ta’ala ‘Anhu, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau bersabda:

يَأْتِيكُمْ رِجَالٌ مِنْ قِبَلِ المَشْرِقِ يَتَعَلَّمُونَ ، فَإِذَا جَاءُوكُمْ فَاسْتَوْصُوا بِهِمْ خَيْرًا

“Akan datang kepadamu beberapa orang dari arah Timur yang mereka ingin mempelajari agama Allah. Maka jika datang kepada kalian, berikanlah wasiat kebaikan untuk mereka.”

Setelah itu Abu Sa’id Al-Khudri kalau melihat kami (para penuntut ilmu), maka beliau akan berkata:

مَرْحَبًا بِوَصِيَّةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

“Selamat datang dengan wasiat yang disampaikan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.”

Tapi jalur ini juga masih bertemu dengan rawi yang bernama Abu Harun Al-Abdi yang kita ketahui bahwa dia adalah rawi yang matruk, ditinggalkan riwayatnya karena kelemahan yang parah.

Yang jelas kita tidak menjadikan ini sebagai ucapan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, akan tetapi makna yang berhubungan dengan mewasiatkan kebaikan untuk penuntut ilmu tentu ini adalah makna yang benar karena mereka mempelajari sesuatu yang dimuliakan di dalam Islam.

Segi 49 – Menuntut ilmu termasuk seutama-utama kebaikan

Mari download mp3 kajian dan simak penjelasan lengkapnya..

Download MP3 Kajian

Download mp3 kajian yang lain di mp3.radiorodja.com


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/48786-wasiat-kebaikan-untuk-para-penuntut-ilmu-agama/